“Maka perlu ada peraturan yang lebih ketat dan mengikat agar drone tidak disalahgunakan,” ungkap Sekjen FASI (Federasi Aero Sport Indonesia) ketika menjelaskan kemungkinan drone atau pesawat tanpa awak menjadi salah satu cabang olahraga tingkat nasional pada acara New Pilot Experience, Sabtu 30 September 2017 di The Alana Yogyakarta Hotel & Convention Center.
New Pilot Experience adalah sebuah acara yang diinisiasi oleh DJI, DJI Experience Store, JogjaSky, dan PT Wook Mobile Commerce ini mempertemukan para pilot drone dari yang sudah professional hingga mereka yang baru mulai belajar menerbangkan drone. Dimulai sejak pagi pukul 09.00 dan diikuti 150 peserta baik dari kalangan perorangan maupun dari komunitas seperti misalnya Eroksa Mapping, Multirotor Jogja, Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI), Authorized Retail Store (ARS), dan juga dari Drone Racer berlangsung seru.
Selain soal kemungkinan drone akan menjadi cabang olahraga baru, pada acara yang berlangsung dari pagi sampai sore ini juga membahas banyak hal. Frans Saragih memperkenalkan DJI sebagai sebuah brand pesawat tanpa awak terbaik di dunia dengan beberapa produk ikonik mereka seperti Mavic Pro, Phantom 4 Pro, Inspire, dan Spark. Aji Sophian menjelaskan bahwa teknologi drone dewasa ini telah banyak digunakan bukan hanya untuk kepentingan hiburan saja, tetapi juga untuk kebutuhan aerial mapping yang banyak digunakan oleh berbagai macam institusi pemerintahan maupun swasta.
Pemanfaatan drone memang sudah sangat luas, baik untuk kepentingan matrik (pengukuran) dan tematik,” ujar Barandi Sapta Widartono, S.Si, M.Si., dosen Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada. “Namun, penggunaan drone ini masih mengalami kendala misalnya pada ketelitian ukuran pemetaan tata ruang. Hal ini salah satunya dikarenakan drone yang digunakan memiliki spesifikasi yang berbeda.”
Barandi juga menambahkan bahwa jika drone digunakan untuk tujuan yang matrik maka dibutuhkan sebuah spesifikasi yang lebih unggul dari yang sudah ada sekarang dan sama untuk tiap jenis maupun merk yang digunakan agar tidak terjadi kesalahan dalam perhitungan. “Selama poin ini belum terpenuhi, artinya kita belum bisa terlalu mengandalkan teknologi drone untuk keperluan matrik,” imbuhnya
Acara ini juga membuka sesi tanya jawab bersama Phillipe dari JogjaSky. Dalam sesi ini, para peserta sangat terlihat sangat antusias dalam mengajukan berbagai macam pertanyaan tentang pengaturan-pengaturan yang ada pada drone hingga beberapa permasalah yang sering muncul ketika para pilot ini menerbangkan drone mereka. Misalnya saja tentang penggunaan fitur daya baterai yang tiba-tiba drop dan drone tidak berfungsinya fitur RTH. Selain permasalahan, tentunya ada sesi di mana para peserta mendapatkan tips dan trik dalam merawat drone.
Para peserta, panitia, bersama otoritas penerbangan yang hadir pada New Pilot Experience kemudian menyepakati sebuah Notam. Notam atau Notice to Airmen merupakan sebuah pemberitahuan yang diajukan oleh otoritas penerbangan untuk memperingatkan pilot pesawat terbang tentang potensi bahaya yang berada di sepanjang ruter penerbangan atau di lokasi yang dapat mempengaruhi keselamatan penerbangan.
Wonderful
Bagus sekali acaranya kpn mr philipe diadakan lagi ? he he he
Pasti akan diupdate lagi mas 🙂